Sekilas
info, Proyek Pembangunan Pipa Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga sekarang
lebih dikenal dengan sebutan Proyek Jargas. Saat ini Proyek Jargas sedang
digalakan pembangunannya oleh pemerintah. Tahun 2017 ada 10 lokasi baru yang
akan dibangun Jaringan Pipa Gas Bumi untuk rumah tangga atau Jargas. Di bawah
naungan PGN berada di lokasi : Lampung, Musi Banyuasin, Kota Mojokerto, dan
Rusun Kemayoran. Dibawah naungan Pertagas atau Pertamina Gas berada di lokasi :
Kota Mojokerto, Pekanbaru, Pali, Muara Enim, Samarinda, dan Bontang. Rata –
rata 5.000 – 10.000 Sambungan Rumah di tiap lokasinya. Jumlah ini lebih sedikit
dari tahun lalu karena Pendapatan Negara yang tidak sesuai dengan target. Namun
jumlah itu belum termasuk pembangunan Proyek Jargas lanjutan, yaitu pembangunan proyek Jargas tahun lalu yang mengalami
penambahan kuota, sehingga pembangunannya dilakukan berlanjut ke tahun ini.
Untuk
uraian pekerjaan Proyek Jargas sangatlah banyak. Berikut ini akan kami coba
uraikan satu persatu jenis pekerjaan pada Proyek Pembangunan Jaringan Gas Bumi
untuk Rumah Tangga, khususnya pada pekerjaan kontruksinya. Semoga Bermanfaat.
Pertama-tama
kita kelompokan pekerjaan kontruksi JARGAS kedalam 5 kelompok, yaitu :
1.
Pekerjaan
Pipa Jalur Induk.
2.
Pekerjaan
Sambungan Rumah
3.
Pekerjaan
Sambungan Kompor
4.
Pekerjaan
Pembangunan Regulator Sektor
5.
Pekerjaan
Pembangunan MRS
1. Uraian Pekerjaan Pipa Jalur Induk :
a. Pekerjaan Survey / MC 0 : dilakukan untuk
memastikan gambar FEED yang dibuat dulu masih relevan dengan kondisi sekarang,
baik itu lokasinya, jenis pipa, typikal galian, dan panjang pipa yang akan di
tanam
b. Pekerjaan Test Pit : dilakukan untuk melihat Utility
yang ada pada jalur pemasangan pipa kita. Penggalian ini dilakukan secara
manual oleh tukang gali, dengan tujuan untuk meminimalisasi atau menghindari
kerusakan Utility pihak lain (PLN / PDAM/ FO, dll).
Dari hasil pekerjaan
a dan b, maka akan dihasilkan gambar kerja / Shop Drawing For Contruction, yang
diperiksa kembali oleh pemilik (Pertagas atau PGN), dan disetujui bersama.
Gambar Shop Drawing ini kemudian di distribusikan ke masing2 divisi untuk
ditindaklanjuti. Divisi Pengadaan
melakukan pencarian Vendor Material yang
sesuai spesifikasi pekerjaan, melakukan pengecekan ke Warehouse, memeriksa
sertifikat material, dan membuat PO material tersebut. Divisi Kontruksi menghitung Volume pekerjaan, waktu kerja,
kebutuhan tenaga kerja dan kebutuhan peralatan. Memang untuk menghemat waktu, biasanya
Kontraktor melakukan penambahan jumlah tenaga kerja dan jam kerja. Namun, hal
ini akan menimbulkan cost tak terduga yang bisa mengakibatkan over budget. Analisa
waktu kerja, kebutuhan tenaga kerja dan peralatan dapat dihitung bagian
perencanaan kontruksi dengan memperhatikan dan menganalisa kesulitan pekerjaan,
progress harian yang bisa diperoleh, dan jumlah tenaga kerja serta peralatan pendukungnya.
Tentu hal ini membutuhkan masukan dari orang yang benar-benar sudah pernah
mengerjakan pekerjaan tersebut.
c. Pekerjaan Penggalian Tanah : Mandor borong galian
tanah, biasanya melakukan penggalian tanah menggunakan beberapa metode, yaitu ;
metode penggalian tanah open cut, metode penggalian tanah manual boring, metode
penggalian tanah boring khusus untuk saluran, crosing jalan, crosing rel KA,
dll. Penggalian Biasanya dimulai dari pipa ukuran terkecil. Hal ini dimaksudkan
agar pekerjaan bisa dilakukan secara continue, sebab pekerjaan Sambungan Rumah
tidak mungkin bisa dikerjakan apabila pipa distribusinya belum ada. Jika tetap
dilakukan, maka akan ada pekerjaan ulang / Re-work yang akan memakan waktu dan
biaya. Pekerjaan bisa dibagi sesuai sektor yang ada, masing2 kepala pekerja
galian atau Mandor galian, bertanggungjawab mengerjakan pemasangan pipa
distribusi dalam satu sektor sampai selesai. Apabila sudah selesai baru kepala
pekerja galian atau mandor galian bisa pindah ke sektor lain. Tentu hal ini
dilakukan dengan cara menerbitkan Ijin kerja / Permit / WO khusus pada sektor
yang dimaksud saja. Jadi apabila Ijin Kerja / Permit / WO belum diselesaikan
(Close) maka kepala pekerja galaian atau mandor galian tidak boleh bekerja di
sektor lain. Hal ini untuk mencegah dilakukannya pekerjaan secara acak, karena
mencari pekerjaan yang mudah saja, dan meninggalkan pekerjaan yang sulit.
Jumlah Kepala pekerja galian atau Mandor
galian dapat ditunjuk lebih dari satu orang, jumlah ini disesuaikan dengan
Volume pekerjaan dan waktu kerja yang di schedule kan. Pada tahap ini dilakukan
inspeksi galian, yaitu ; faktor tercapainya kedalaman galian dan lebar galian sesuai
spek, pemakaian material pelindung pipa (Pasir, Marker tape & Batako Pengaman
Migas), dan proses penimbunan serta pemadatan yang benar.
d. Pekerjaan Boringan Khusus Saluran / Singer : Pekerjaan ini
memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Apabila tidak dibentuk team khusus,
maka pekerjaan ini akan ditinggalkan dan menimbulkan kendala di kemudian hari.
Maka perlu dibentuk team khusus yang dipercayakan kepada satu atau dua kepala
pekerja galian atau mandor galian, yang mana team pekerja tersebut hanya
mengerjakan pekerjaan Galian Boringan Khusus Saluran, Singker, dan Crosing
Jalan, dll. Kedalam galian biasanya disesuaikan dengan eksisting bangunan yang
ada. Baik itu Sungai, Saluran, ataupun jalan. Tentu harga pekerjaan itu lebih
mahal jika dibandingkan Pekerjaan galian tanah manual boring biasa.
e. Pekerjaan Penyambungan Pipa MDPE : Pekerjaan ini
dilakukan oleh Welder Pipa PE yang memiliki sertifikat. Pada beberapa proyek,
Welder diwajibkan mengikuti Training Ulang untuk merefresh kemampuan mereka,
lalu biasanya sekaligus dilakukan pula Uji coba penyambungan Pipa (Mock Up).
Sampel Penyambungan tersebut dijadikan untuk Spesimen dalam pengujian sambungan, baik itu pengujian metode Test Tensile ataupun Test Bending. Penyambungan Pipa Jalur MDPE biasanya dilakukan dengan
2 cara. Metode Butfussion untuk penyambungan Pipa ke pipa. Dan metode
Electrofussion untuk penyambungan Fitting, dan aksesories dilapangan (Stub End,
Valve, dll)
f. Pekerjaan Pengujian Pipa : Setelah Pemasangan
pipa selesai dikerjakan dalam satu sektor. Maka proses selanjutnya adalah
dilakukannya pengujian pipa secara parsial per sektor. Pengujian ini dilakukan
menggunakan alat Genset Kompresor, Temporary Valve, Spool Test terdiri dari
Presure gauge, Cek Valve, Temperature Gauge dan Odorant / pembau untuk melacak
titik kebocoran pipa. Metode yang digunakan adala Pneumatk test, dengan nilai
tekanan 1,3 s.d 1,5 Desain Presure. Kenapa pengujian ini dilakukan secara
parsial, hal ini agar memudahkan dalam memeriksa titik kebocoran. Sebab apabila
pengujian pipa dilakukan secara menyeluruh maka areanya akan sangat luas, dan
akan menyulitkan mengidentifikasi titik kebocoran. Biasanya Team Pengujian ini
akan melakukan pengujian secara bertahap. Tahap
Pertama tekanan 0,5 x Design
Presure, ditahan (Holding time) selama 15 sampai dengan 30 menit. Lalu team
berkeliling mencari titik sambungan pipa yang belum tersambung dan sudah
ditimbun oleh warga. Pada tahap ini, identifikasi kebocoran ditandai dengan keluarnya
air, karena pipa yang ditanam masih mengandung air yang masuk ke dalam pipa
tersebut. Proses ini cukup memakan waktu lama, sebab apabila sudah menemukan
satu titik kebocoran, maka perlu dilakukan pembuangan tekanan dulu dan baru
dilakukan penggalian tanah, penyambungan ulang, dan pengujian ulang. Proses ini
dilakukan terus berulang – ulang sampai penurunan tekanan kecil, biasanya
kebocoran bukan disebabkan pipa yang belum tersambung, tapi disebabkan
Sambungan Fitting yang tidak sempurna. Tahap
kedua : Pengujian dilakukan pada tekanan 1 x design presure, holding time
selama 30 s.d 60 menit. Tahap ini pekerjaan team pengujian akan lebih sulit,
karena titik kebocoran sangat kecil. Untuk membantu mencari titik kebocoran
tersebut. Biasanya diberikan bahan pembau atau odorant pada jaringan pipa, maka
saat ada titik kebocoran, akan tercium bau odorant tersebut, dan selanjutnya sama
prosesnya yaitu d release tekanan, penggalian tanah, dan penyambungan ulang. Tahap ketiga, atau biasa disebut juga Internal test. Pada tahap ini,
pengujian dilakukan sesuai tekanan yang disepakati bersama, namun dengan holding
time 50% dari batas yang telah ditentukan. Jika sudah yakin tidak ada
penurunan. Maka dibuatkan Request For Inspection (RFI) dari pihak kontraktor ke
pihak konsultan pengawas untuk dilakukan pengujian pipa bersama, biasanya peralatan
ditambahkan menggunakan barthon agar proses pengujian bisa di record dalam
bentuk hard file pada Barthone Chard. Baik itu saat menaikan tekanan, holding
time, ataupun penurunan tekanan.
g. Pembersihan Pipa dan N2 Purging : Apabila pengujian
sudah berhasil dan , maka dilakukan pencucian pipa / Flushing, dan N2 Purging. Proses
ini dilakukan sampai semua air habis, Lalu semua ujung pipa di tutup mengunakan
Stub End atau And Cap, namun dapat pula menggunakan temporary And Cap.
Pekerjaan
Pemasangan Pipa Induk (Ukuran terbesar) bisa dikerjakan secara parsial. Dan
untuk Pipa Induk yang singkron / Dobel dengan pipa Distribusi, maka pemasangan pipa
dapat dilakukan secara bersamaan dengan pipa distribusi tersebut. Dengan
kedalaman yang bereda atau diberi jarak.
Demikian
Uraian pekerjaan untuk Pipa Jalur Induk pada Gas Bumi untuk Rumah Tangga. Untuk
uraian pekerjaan Pipa Sambungan Rumah, Sambungan Kompor, Main Hole dan Block
Valve, Regulator Sektor, dan MRS, akan disampaikan pada info berikutnya.
Terimakasih
atas waktu luang yang Bapak Ibu berikan.
Apabila
ada yang kurang jelas, silahkan ditanyakan di kolom komentar, ataupun
menghubungi langsung Bpk. Riza, HP/WA 085313994212 atau bisa melalui e-mail ke riza_brebes@yahoo.co.id
dan admin.marketing55@gmail.com
Jika Bapak Ibu Membutuhkan Jasa Pemborong Proyek / Mandor Borong
atau Staf Pelaksana Lapangan, baik itu pada Proyek PDAM / PAB / SPAM, Proyek
JARGAS, Proyek Pipa Limbah, Proyek Pipa Plumbing, Proyek Kabel FO, dll.
Hubungi SEGERA: Riza HP/WA 085313994212 / 081944488288.
E-mail ; riza_brebes@yahoo.co.id
Apabila dibutuhkan, kami siap melakukan presentasi kepada Bapak dan
Ibu.
Terimakasih atas perhatian dan kerjasama.
Salam Sukses
All Staf Riza Teknik Brebes
No comments:
Post a Comment